Ingin Selamat Sendiri Pilot Sukhoi Dipercayai Melompat Sebelum Pelanggaran

. Senin, 03 Maret 2014

 
Pilot pesawat Sukhoi Superjet 100 yang melanggar tebing di Gunung Salak dipercayai sempat melompat sebelum insiden nahas itu terjadi. Jenazah pilot itu ditemui tersangkut di pohon dengan kondisi yang menyedihkan, parasut ditemukan tidak jauh dari jasad.

Jasadnya ditemukan oleh tim Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) yang tergabung dalam Tim Charlie yang dikomandani oleh Sersan Dua Abdul Haris. Dia juga menemukan sebuah parasut tak jauh dari jenazah, juga tersangkut di pohon. "Kan kalau pilot itu dipersiapkan juga parasut," kata Haris di Posko Pusat Evakuasi Embrio Penangkaran Sapi, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat.

Lokasi penemuan jenazah terduga pilot itu berada lima km dari lokasi pesawat melanggar tebing di Puncak Manik. Salah seorang anggota Brimob Polda Jawa Barat percaya , ada kemungkinan pilot tersebut lompat dari pesawat sebelum melanggar tebing yang memiliki kemiringan 85 darjah tersebut.

"Lokasi Curug Nangka tempat jenazah itu, jauh dari tebing yang dilanggar pesawat, sekitar 5 km. Ada kemungkinan pilot itu lompat sebelum pesawat menabrak tebing," kata dia yang menjadi bahagian dari Tim Alpha yang diberangkatkan pertama kali dari Posko Embrio untuk mengevakuasi korban di Gunung Salak.

Haris menduga jenazah itu pilot kerana ada beberapa indikasi yang mengarah ke situ. Selain parasut sebagai indikasi pertama, Haris juga memastikan, bahawa kulit wajah dan rambut jenazah itu berbeda dengan orang Indonesia pada umumnya. 

"Itu orang bule," ucapnya. "Indikasi lainnya, kami juga menemukan identiti atas nama pilot itu. Identiti itu kami temukan dari dalam dompet di saku korban," kata dia.

Pilot Sukhoi nahas itu adalah Alexander Yablontsev, yang telah memiliki lebih dari 14 ribu jam terbang. Haris mengatakan, jenazah Yablontsev hancur dari pinggang ke bawah. Bahagian kepala belakang juga tidak utuh.


sumber

 menujuhijau

0 komentar: